Wiro Sableng Empat Berewok Dari Goa Sanggreng oleh Bastian Tito
(Harga tidak termasuk 0% GST)
(Harga tidak termasuk 0% GST)
Ringkasan
Empat Berewok dari Goa Sanggreng adalah sebuah cerita awal dari salah satu serial novel karya besar penulis alm. Bastian Tito, Wiro Sableng, sang pendekar ahli silat Kapak Maut Naga Geni 212 dari tanah Jawa. Ya Wiro Sableng sendiri merupakan tokoh fiksi yang terkenal dalam novel karya alm. Bastian Tito, yang menceritakan tentang dunia persilatan pada zaman dahulu kala, bahkan cerita-cerita dalam novel Wiro Sableng ini pernah diadaptasi ke dalam bentuk film dan serial televisi pada tahun 1990-an.
Kembali ke kisah novel berjudul 4 Berewok dari Goa Sanggreng ini, yang menceritakan awal mula pertemuan antar tokoh pembentuk dan pengenalan karakter Wiro Sableng sendiri. Diawali dengan kisah tokoh antagonis Suranyali atau yang lebih dikenal dengan nama Mahesa Birawa, pendekar silat yang mengincar seorang gadis bernama Suci, ibarat kasih tak sampai, ditinggal setahun berguru ilmu ke Gunung Lawu, sang gadis tersebut telah menikah dengan pemuda asal kampung Djatiwalu, bernama Ranaweleng, ya karena memang gadis tersebut tidak mempunyai rasa cinta terhadap Suranyali, dan karena tidak ada rasa tahu malu saja, Suranyali tetap memiliki rasa untuk memiliki Suci. Dan akhirnya pertumpahan darah pun tak terelakkan dalam pertarungan Mahesa Birawa dan pasukannya yang dipimpin Kalingundil melawan Ranaweleng, hingga hampir membakar bayi yang sengaja ditinggal di dalam rumah kedua pasangan tersebut, sebelum sempat ditolong oleh seseorang.
Bayi itu bernama Wiro Saksana atau yang nantinya akan diberi nama oleh gurunya menjadi Wiro Sableng karena sifatnya yang aneh dan suka cekikikan sendiri. Selama tujuh belas tahun dididik dan diajari ilmu silat, hingga akhirnya Wiro menjadi pendekar muda yang hebat di tempat latihan mereka di puncak Gunung Gede. Pada cerita inilah Wiro mendapat guratan angka 212 di dadanya serta mendapat senjata yang hebat yaitu kapak bermata dua atau lebih dikenal dengan nama kapak maut naga geni 212 dari gurunya yang sinting, bernama Sinto Gendeng. Sinto Gendeng sendiri merupakan nenek dengan ilmu silat yang tinggi dan sakti mandraguna.
Mendapat titah untuk turun gunung dan mendapat pesan dari gurunya untuk membawa Suranyali alias Mahesa Birawa kepada Sinto Gendeng, akhirnya Wiro Sableng menuju ke Djatiwalu, tempat kelahirannya. Di sinilah Wiro bertemu dengan 4 tokoh karakter antagonis, kelompok perampok yang dikenal dengan sebutan 4 berewok dari Goa Sanggreng, yang dipimpin oleh Bergola Wungu, yang datang ke Djatiwalu untuk menyelesaikan misi balas dendam terhadap Kalingundil, sekaligus perkenalan Wiro dengan karakter gadis cantik bernama Nilamsuri, putri dari Kalingundil. Dan akhirnya pertarungan hebat pun terjadi di antara Kalingundil, Bergola Wungu, dan Wiro Sableng sendiri.
Sebagai cerita awal mula dan pembentuk karakter Wiro Sableng, novel 4 Berewok dari Goa Sanggreng sangat bagus untuk pembaca pemula Wiro Sableng, membawa misi balas dendam menjadi inti cerita di sini, dipenuhi dengan kekonyolan ciri khas dari karakter Wiro Sableng dan juga gurunya yang gila, Sinto Gendeng, sangatlah menghibur pembaca.
Ulasan
Jadilah yang pertama mengulas e-buku ini.
Tulis ulasan anda
Ingin mengulas e-book ini? Silah Sign in untuk memulai ulasan anda.