Arena Wati yang dilahirkan di Makassar, Indonesia merupakan sasterawan negara yang pernah menjadi pelayar dan pedagang maritim sebelum menjadi pengarang. Rahsia pelayar dengan ilmu pelayaran yang alamiah dan falsafah pelayar Makassar telah diceritakan secara kreatif oleh Arena Wati dalam memoir, novel dan cerpennya. Dengan kapal tradisional, ombak, awan, beburung, bulan, bintang, angin dan arus membentuk ilmu pelayaran tempatan dan menjadi pedoman menguasai laut. Ilmu pelayaran alamiah ini telah telah diuji ketepatannya dengan teknologi digital menerusi aplikasi mobil. Pelayar dan pedagang maritim merupakan dua tuntutan yang berbeza tetapi terjalin menjadi satu dalam diri Arena Wati. Ruang Asia Tenggara yang diliputi lautan dan ribuan pulau telah membawa Arena Wati ke kota-kota pelabuhan dengan barang dagangan tempatan dan antarabangsa. Melalui sistem maklumat geografi (GIS), ruang perdagangan Arena Wati dapat dikaji dan hasilnya menemukan pola, ruang dan komoditi dagangannya. Artikel-artikel dalam bukan ini bukan sahaja telah menyingkap diri Arena Wati sebagai pelayar dan pedagang maritim, bahkan turut memperlihatkan suatu pendekatan baharu dalam usaha meneliti karya-karya Arena Wati.